بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
(Sejarah seorang pejuang Allah yang bernama
Syam’un Al-Ghazi (samson) dan hubungannya dengan Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan/Lailatul Qadar).
Mengapa lebih baik dari 1000 bulan? Atau, mengapa 1000 bulan? Atau adakah kisah
tentang 1000 bulan? Kisah tentang 1000 bulan, berawal dari seorang Nabiyullah
yang bernama Nabi Syam’un al-Ghazi as. Nabi dari kalangan Bani Israil.
Beliau adalah hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno. Nabi Syam’un
al-Ghazi As, memiliki beberapa nama; dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan
Syamsyawn atau Syam’un. dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon; sedangkan dalam
bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn; lalu dalam Alkitab Nasrani,disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri artinya “yang berasal dari matahari”, sedangkan al-Ghozi,
artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza,Palestina sekarang).
Suatu ketika Nabi Muhammad saw, Berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci
Ramadhan. Nabi Muhammad SAW, terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanya oleh para
sahabatnya “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah”” Beliau menjawab,
“Diperlihatkan kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan
dipadang mah’syar, ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai
pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Syam’un”.
Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Al Ghozi
AS, beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah
Romawi. Nabi Sam’un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan
Allah SWT. Nabi Syam’un al-Ghozi as. adalah seorang pahlawan berambut panjang
yang memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.
Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta
bernama Liha Jamal, dengan pedang itu dia dapat membunuh ribuan orang kafir.
Siapapun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang
ajaibnya. Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan
perantara pedangnya pula Allah memberikan makanan dan minuman. Syam’un seorang
muslim dan seorang yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir. Sudah
tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya. Selain itu, Syam’un juga
ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan dengan shalat
malam dan siangnya berpuasa, dimana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari
shalat malam dan siangnya selalu berpuasa. Samson adalah seorang pembela agama
tauhid (meng Esa kan 1 tuhan / ALLAH), berperang melawan kaum kafir selama 1000
bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata
lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah
banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung.
فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ
, وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ
, فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ
عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ
أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ
إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ
لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ
Dengan hanya
bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang
pendek yang tajam, Nabi berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT,
dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka. Ketangguhan dan
keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat
itu, yakni raja Israil. Menghadapi kesaktian Nabi Syam’un al-Ghozi as, membuat
para kafirun kewalahan. Mereka mencari jalan untuk bisa dibuatlah rencana untuk
membunuh Syam’un. Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan
Nabi Sam’un.
Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para
penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi, akan
mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah. Akhirnya ide licik-pun
ditemukan. Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah
kepada istri Nabi (Istri samson), dengan syarat ia bersedia melumpuhkan
suaminya. Istri Nabi yang ternyata seorang kafir, sangat tergiur oleh hadiah
itu. Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un, untuk ikut membantu membunuh
Syam’un.
Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya dan dikhianati istrinya sendiri
dan pada akhirnya istrinya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan
kaum kafir untuk membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta
benda yang banyak, si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.
فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ
يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ
نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ
فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ
فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ
أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ
Maka orang
kafir memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur,
untuk kemudian akan dibunuh dengan beramai-ramai. Para pembesar2 Kafir berkata,
“Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia
tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya.” Pada hari
pertama Istri Syam’un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya
terlalu lama mengerjakan shalat malam. Lama waktunya itu sehingga membuat istri
Syam’un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Memang Syam’un tidurnya
hanya sedikit saja dalam semalam. Dimana malam-malamnya hanya dipergunakan
untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri Syam’un lapor kepada kaum kafir bahwa dia belum
berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal
ini. Pada hari kedua Istri Syam’un berhasil mengikat suaminya ketika tidur
dengan seutas tali yang kuat. Tatkala Syam’un bangun dan ingin beribadah kepada
Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat. “Wahai istriku, siapakah
yang mengikatu dengan tali ini?” tanya Syam’un kepada istrinya. “Aku yang
mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu,” ujar istrinya.
Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan
doa.Kemudian Syam’un lalu bergegas menuju tempat peribadatannya. Maka gagallah
rencana pembunuhan pada hari kedua itu.
Namun, setelah itu, musuh-musuh kafir datang lagi dengan membawa rantai dan
istri Syam’um siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya. Pada hari
ketiga Istri Syam’un di hari ketiga itu berhasil lagi mengikat suaminya dengan
rantai yang diberikan oleh orang-orang kafir. “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku
kali ini?” tanya Syam’un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur. “Aku
yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu,” jawab istrinya. Namun, dengan
sekali hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut. Rahasia Kekuatan
Syam’un Lalu Syam’un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu. Kemudian
istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia kekuatan
tubuh yang dimiliki suaminya. Akhirnya Syam’un bercerita juga, jika sebenarnya
ia adalah seorang wali dari sekian banyak WALIYULLAH yang hidup di dunia ini.
Sam’un berkata “Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala
perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut
panjang ini, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku
dalam perkara dunia kecuali rambutku ini,” jelas Syam’un. Syam’un memang
memiliki rambut yang panjang dan panjangnya digambarkan bahwa ujung rambutnya
akan menyentuh tanah saat Syam’un berdiri. Karena sudah mengetahui kelemahan
suaminya, akhirnya pada saat syamun tidur mulailah istrinya mengikat tangan
Syam’un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai
rambut milik Syam’un, sementara ia tetap dalam tidurnya. Setelah bangun,
Syam’un bertanya, “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?” “Aku, untuk
mengujimu,” jawab istrinya yang mulai ketakutan. Setelah itu Syam’un berusaha
dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan itu, namun dia tidak berdaya untuk
memotongnya. Si istri langsung saja memberitahukan kepada kaum kafir tentang
hal ini.
Nabi Syam’un al-Ghozi as lalu dibawa ke istana kehadapan raja para kafirun.
lalu diikat pada tiang utama istana dan dipertontonkan kepada khalayak istana.
Mulailah mereka memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan dan kakinya. Tidak
hanya itu, Nabi juga disiksa dengan dibutakan kedua matanya, Mereka menyiksa
Nabi dengan tujuan agar beliau mati secara perlahan-lahan. Istrinya yang jahat,
ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan.
Astaghfirullah sungguh biadab orang kafir. Pertolongan Allah SWT Datang Begitu
hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT lewat perantaraan malaikat jibril
berbicara dengan suaranya yang hanya bisa didengar oleh Nabi Syam’un al-Ghozi
as, “Hai Syam’un apa yang engkau inginkan, Aku akan menindak mereka.” Nabi
menjawab, “Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan
tiang istana ini, dan akan kuhancurkan mereka dengan kekuatan dari Allah !.
Bismillah. La haula wa la quwwata illa billah! Do’a Nabi Syam’un al-Ghazi as
diKabulkan Allah SWT. Allah SWT memberi kekuatan kepada Syam’un yang
kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya
sendiri. Maka dengan seizin Allah, Nabi Syam’un al-Ghazi as. menggoyangkan
tiang istana tersebut, Syam’un hanya beringsut sedikit saja, putuslah tali
rambut itu bahkan dan tiang itupun rubuh menimpa raja bersama seluruh khalayak
istana termasuk istrinya yang durhaka dan orang-orang yang telah menyiksanya.
tiangnya juga ikut roboh dan hancur lebur. istana yang dijadikan tempat
pembantaian itu juga turut hancur dan atapnya menimpa orang-orang kafir dan
semuanya mati. Begitu juga dengan istrinya, juga ikut tertimpa reruntuhan
gedung istana raja kafir. Mereka semua mati tertimpa reruntuhan bangunan istana
dan terkubur didalamnya. Hanya Syam’un sendiri
yang selamat, lalu Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah
terpotong dan menyembuhkan segala sakitnya.
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ
لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu, Nabi Syam’un al-Ghozi as. bersumpah kepada Allah SWT
akan menebus semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan
kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti. Nabi menyibukkan diri dalam beribadah
kepada Allah. Malam hari dilalui dengan memperbanyak shalat malam, sedangkan
siangnya beliau berpuasa. Nabi menjalankan ibadahnya selama seribu bulan hingga
ajalnya tiba. Setelah mendengar kisah Nabi Syam’un al-Ghozi as, para sahabat
Nabi Muhammad saw menangis terharu, sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ya Rasullulah, tahukah baginda akan pahalanya?” Jawab Rasulullah, “Aku tidak
mengetahuinya.”
فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ
ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ
أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ
Setelah
Rasulullah selesai berkisah, Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril datang kepada
Nabi Muhammad dan menurunkan Surat Al Qadr. “Hai Muhammad, Allah memberi
Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu, ibadah pada malam itu lebih utama daripada
ibadah 1000 bulan,” ujar Malaikat Jibril. Allah SWT berfirman: Surat Al-Qadar
ayat 1-5:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَا
أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
٣ تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
٤ سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.
Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk
berburu malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT
berikan kepada Waliyullah Syam’un Al-Ghazi. Apabila fajar telah terbit di malam
qadar, maka malaikat Jibril berkata: Wahai para malaikat, kumpul kemari dan
kumpul kemari.., Para malaikat Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum
muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ? Jibril menjawab
Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang, Allah
memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok. Para
malaikat bertanya Siapa empat kelompok itu ? Jibril menjawab: Pertama, orang
yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan. Kedua, Orang yang durhaka
kepada orang tua. Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi. Keempat, orang yang
bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka
waktu tiga hari.
Subhanallah…, Maha suci ALLAH.
sumber:
-DurrAtun Nasihin” pada Bab Lailatul Qadr.
-kitab Muqasyafatul Qulub.
-Kitab Qishashul Anbiyaa (Al-Imam Ghazali).
0 komentar:
Posting Komentar