Didirikan Atas Wangsit Gus Dur
Pondok Pesantren Karangsawo ini berada di Jl Gunung Jati, Kampung Sekeret Dusun Desa Paciran Kec
Paciran Kab Lamongan. Hanya saja untuk menuju pondok pesantren tersebut,
setelah dari jalan raya harus jalan kaki atau naik sepeda motor. Karena
lokasinya berada di tegah tegalan yang cukup indah pemandangannya. Berikut ini
laporan Posmo.
Keberadaan Pondok Pesantren
Karangsawo ini didirikan oleh Ust. Minhajul Abidin tahun 2011 sepulang dari
menuntut ilmu syariat dan ilmu batin di Pondok Pesatren Tebuireng Jombang
dibawah asuhan Gus Yusuf, Ponpes Nurul Jadid
Paiton Probolinggo, Pondok Pesantren Pasuruan dibawah asuhan KH Abu
Amar, berguru kepada KH A. Tarmuji
Ponorogo, Kiai Musthofa Bandungan
Semarang.
Dibalik pendirian pondok
pesantren atas dasar melaksanakan dari
wangsit Gus Dur yang waktu itu masih menjabat sebagai Presiden Republik
Indonesia dan Abah Ki Darsono yang
merupakan masih keturunan Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan nama
Sunan Gunung Jati.
Tujuan didirikan Pondok Pesantren
Karangsawo ini adalah meningkatkan akhlakul karimah, merangkul kaum duafa dan bermanfaat bagi sekelilingnya
dan melayani umat. Mengingat saat ini masyarakat dan kaum mudanya membutuhkan
pelayanan hal semacam ini.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
maka Pondok Pesantren Karangsawo menggunakan
sistem pangajaran dalam bentuk
zikir, istighosah dan ceramah tentram hati. Dengan tujuan agar santri-santri hatinya
menjadi tentram. Tidak merasa gelisah dalam menghadapi kehidupan dunia yang
penuh dengan nikmat dari Allah.
Adapun para santri merupakan santri yang tidak menetap terlalu
lama di Pondok Pesantren Karangsawo, dengan istilah santri kalong. Dimana
mereka menetap dalam kurun yang tidak terlalu
lama dan kemudian pindah ke pondok pesantren lainnya atau pulang
kekampung halamannya untuk mengamalkan ilmu agama yang selama ini didapatkan di
sejumlah pondok pesantren yang pernah disinggahi. .
Para santri menetap di Pondok
Pesantren Karangsawo ini terlihat sangat
senang sekali. Karena lingkungan pesantren cukup asri dan jauh dari kebisingan.
Areal pondok pesantren cukup luas. Bangunannya terbuat dari kayu yang menyatu
dengan alam sekitar. Seluruh para santri dapat melakukan ibadah dengan tenang
dan khusuk. Karena lokasinya berada di tengah-tengah lading dan kebun.
Mereka setiap saat dapat melajar
kepada Ust. Minhajul Abidin dalam bentuk halaqoh dan tidak secara klasikal.
Karena pondok pesantren tersebut, masih murni menggunakan sistem pengajaran
salafiyah. Masih belum ada pengajaran sistem modern. Sebab awal dari pendirian
Pondok Pesantren Karangsawo memang sengaja dibikin dengan konsep salafiah murni.
Ilmu Asmaul Haq
Awal mula santrinya bisa dihitung
dengan jari. Namun seiring dengan waktu jumlahnya cukup banyak. Mereka
kebanyakan santri-santri yang berusia pemuda dan dewasa dari berbagai daerah
Indonesia. Ada yang berasal dari Kalimantan, Semarang, Surabaya, Lamongan dan
sebagainya. Para santri tersebut datang dengan sendirinya atas kemauan sendiri.
Tiap hari para santri melakukan
shalat berjamaah dan membaca surat al Fatihah sebanyak 100 kali, rotibul hadad,
surat ikhlas, lahaulawalakuwata illa billah hilaliyyil adim, lakodjaakum
lailahaillallah sebanyak 100 kali. Kemudian dilanjut dengan membaca subhanallah 100 kali, istigfar 3000 kali,
shalawat 5000 kali, Ya Allah dan Ya Kabir selama 2 jam.
Bagi santri-santri yang telah senior
diberikan ilmu asmaul hak. Karena ilmu ini merupakan ilmu yang dimiliki Ust.
Minhajul Abidin yang setiap saat diijazahkan kepada santri-santrinya. Kemudian
pada bulan-bulan tertentu diadakan gemblengan dengan mendatangkan Kiai
Tarmuji dari Bungan Ilmu Ponorogo.
Kini Pondok Pesantren Karangsawo
semakin berkembang. Siap menerima kedatangan santri-santri kalong yang berasal
dari berbagai daerah. Soal biasa ditanggung
pondok pesantren. Tidak dikenai biaya. Asalkan benar-benar mengaji
sungguhan. Sehingga nantinya setelah keluar dari pondok pesantren dapat
mengamalkan ilmunya pada masyarakat luas dimanapun berada. (Husnu Mufid)
0 komentar:
Posting Komentar